Detik-detik
perhelatan akbar Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Matematika yakni
Gema Kreasi Matematika (GKM) 2015 mulai terasa sampai ke seluruh urat nadi
panitia pelaksana acara yang tak lain tak bukan adalah seluruh anggota aktif
HMJ Pendidikan Matematika. GKM 2015 yang bertajuk EKSPRESI “Eksplorasi Seni dan
Kreasi” ini memang telah dinanti oleh seluruh pihak tak terkecuali bagi
seluruh civitas akademika UNDIKSHA. GKM yang merupakan sub acara dari Pekan
Gema Matematika (PGM) ini adalah salah satu bukti eksistensi HMJ Pendidikan Matematika dalam bidang seni dan budaya. Nah, siapa bilang Matriks, begitu sapaan
bagi HMJ Pendidikan Matematika ini, hanya ahli dalam hal hitung-menghitung ?
EKPRESI, tema ini
menunjukkan bahwa Matriks tak ingin jauh tertinggal dalam derasnya arus
globalisasi. Langkah inovatif terus digalakkan dan Matriks pun menyulutkan
semangat kreativitas mereka dalam sebuah ajang bergengsi yang hanya
diselenggarakan setahun sekali, ya Gema
Kreasi Matematika (GKM). Di telinga masyarakat awam, GKM mungkin masih “abu-abu” tetapi jangan salah acara
pemuncak PGM dari Matriks ini justru menjadi acara yang sangat dinanti seluruh
civitas akademika UNDIKSHA. Hal ini lantaran Matriks kerap kali menyuguhkan
tontonan yang “menjual”. Nah, dalam
GKM ini beberapa acara andalan Matriks
memang benar-benar menjadi “senjata pamungkas” yang membuat para penonton
begitu penasaran dengan performance
dari kawan-kawan Matriks.
Acara
yang dihelatkan di Auditorium UNDIKSHA pada Minggu, 19 April 2015 tepat sekitar
pukul enam sore lalu ini diawali dengan tarian pembukaan yaitu “tari Kanyaka Sura”. Lemah gemulai gerakan
sang penari dari Matriks ini ternyata mampu membius para undangan dan penonton
yang hadir malam itu. Acara yang dipandu oleh Payas dan Bagus Ardhana ini pun
dilanjutkan ke acara laporan ketua panitia GKM 2015 yaitu I Putu Surya Negara.
Pada kesempatan itu pula, Pembantu Dekan III di lingkungan FMIPA UNDIKSHA, Drs. I Made Sugiarta, M.Si yang berkesempatan
hadir kala itu langsung diminta menyampaikan sepatah dua patah kata sambutannya
yang sekaligus akan membuka acara GKM 2015 secara resmi ditandai dengan pemukulan
gong.
Antusiasme
penonton pun meningkat usai gong digemakan. Kian larut kian tinggi persentase kehadiran penonton di
Auditorium, 19 April lalu. Dari lantai
satu hingga lantai tiga tak luput dari penonton yang ingin menyaksikan
persembahan Matriks dalam GKM kali ini. Acara demi acara ditampilkan di atas
panggung sederhana nan megah dibalut dengan konsep “zaman batu” sebagai
dekorasinya. Acara yang ditampilkan mulai dari Telek Barong Rangda hingga
sebuah operet berjudul “Aduh, Mama Sayange”. Adapun, operet GKM menjadi salah
satu acara persembahan Matriks yang sangat menyedot antusiasme penonton.
Bagaimana tidak, dalam operet kali ini Matriks mengkolaborasikan beberapa sub
acara spesial di dalamnya seperti masquarade
COC, Dark Light Theater, Jungle and Fire dance serta Modern Dance
yang cukup menyita perhatian dan gelak tawa penonton.
Operet
“Aduh, Mama Sayange” mengenalkan penonton pada dua sosok anak muda, Glen
diperankan oleh Trisna Adhiyasa dan Bola diperankan oleh Surya Negara, yang
begitu mencintai ketenaran diri mereka disekolah. Nah, bagi mereka yang menonton operet sampai akhir acara pasti tahu
betul bagaimana serunya jalan cerita operet yang dibungkus rapi dan menarik
berjudul “Aduh, Mama sayange” ini. Persiapan dari kawan Matriks pun terbayarkan
dengan aksi panggung yang luar biasa di tengah ratusan penonton setia GKM.
Penonton pun berbisik, “Mana nih Dark
Light Theater-nya?”, ujar salah seorang penonton di lantai dua kepada salah
seorang temannya yang nampak tak sabar ingin melihat suguhan unik dari Dark Light Theater Matriks kali ini.
Seraya tak ingin memupuskan harapan penonton, Dark Light Theater pun ditampilkan dengan apik ditemani lagu dari
One Direction berjudul Steal My Girl
sebagai back song malam itu. Jalan
cerita yang romantis dikemas dengan lagu yang romantis ini pun sontak membuat
para penonton ikut terhanyut dan bersenandung malu-malu melihat adegan yang
ditampilkan di atas panggung GKM. Tak sampai disana, aksi Matriks pun berlanjut
dalam masquarade COC yang turut
menyita antusiasme penonton. Game COC
yang sedang booming dikalangan anak
muda ini ternyata menjadi salah satu inspirasi bagi Matriks sehingga
menjadikannya pertunjukkan yang menarik di sela-sela operet. Acara demi acara
berlanjut hingga jungle and fire dance serta
modern dance pun menjadi suguhan
Matriks malam itu.
Waktu
pun bergerak semakin medekati acara pamuncak GKM 2015 malam lalu. Salah satu
aksi yang paling dinanti oleh seluruh penonton. Apalagi jika bukan aksi bintang
tamu “kece”, Nosstress. Panggung GKM pun mulai menyuarakan senandung indah
lirik-lirik tajam dari salah satu band kebanggaan Bali yang sukses mengepakkan
sayapnya di kancah Internasional ini. Tak khayal, untaian lirik demi lirik pun
dinyanyikan merdu oleh mereka yang mengaku fans
setia band from Bali to Europe, Nosstress
dalam acara GKM lalu. Namun, keseruan nampaknya tak berlangsung lama bagi
penonton malam itu. Nosstress yang diwakili salah satu personilnya, Man Angga
menutup acara GKM lalu dengan sebuah lagu perpisahan singkat. Kecewa? Pasti
dirasakan oleh penonton malam itu. Apa daya, waktu memang singkat dan tanpa
disadari acara yang spektakuler persembahan dari matriks, GKM 2015 pun usai.
Keringat pun terbayar dengan suksesnya acara Matriks ini. Tak terlepas dari
bayang-bayang kekurangan dalam kegiatan kali ini, Matriks telah berhasil
melampaui batas maksimum kemampuannya. Sukses terus Matriks, GKM 2015 hora!!
-swan-