Selasa, 08 Juli 2014

'Sistem Kebut Semalam'



SKS
Indonesian Student Learning System

SKS memang sedang merajahi dunia para pelajar Indonesia saat ini. Bukan, bukan sistem kredit semester bagi anak kuliahan tapi sistem kebut semalam atau sistem kebut sejam. Ya, sks menjadi alternatif utama pelajar ketika menghadapi ujian esok harinya. Para pelajar yang menggunakan sistem ini akan mati-matian mempelajari materi ujian hingga rela mengurangi jam tidurnya. Beberapa pelajar juga menganggap sistem ini merupakan cara belajar yang efektif dan tak jarang menjadi salah satu sistem belajar favorit mereka. 


Padatnya kegiatan non akademik menjadi alasan utama sebagian besar pelajar sehingga mereka tak dapat menghindari yang namanya sistem sks ini. Hal serupa dialami oleh Linda Apriliani, salah seorang mahasiswi Jurusan Pendidikan Matematika, UNDIKSHA. "Aku sering banget sks tiap ada ujian, alasannya tidak lain tidak bukan karena terbatasnya waktu untuk mereview pelajaran usai kuliah akibat padatnya kegiatan non akademik yang aku tekuni di kampus" ungkap gadis berzodiak aries ini. "Aku bahkan berusaha untuk menghindari sistem sks ini, cuma terasa begitu sulit meski aku tahu bahwa hasil belajar kebut semalam ini terkadang tak maksimal dan tak sesuai harapan" tambahnya.
Dibalik sistem kebut semalam/sejam (sks) ini ada beberapa hal yang patut diperhatikan oleh para pelajar. Gaya belajar kebut semalam sejatinya telah membuat fungsi otak terganggu karena otak menjadi kelelahan dan tidak bisa menerima rangsangan dari luar. Hal ini dikarenakan jadwal otak yang seharusnya istirahat tetapi malah dipaksa semalaman untuk terus bekerja. Padahal saat jadwalnya tidur, otak mendapatkan protein untuk kinerjanya. Jika seseorang terus menerus belajar semalaman maka ia akan kurang tidur sehingga akan berdampak pada gangguan memori dan mengganggu kinerja otak itu sendiri. Kondisi otak yang kurang istirahat ini akan memberikan dampak buruk pada tubuh seperti cemas, gelisah, stres, kurang konsentrasi serta menurunkan sistem kekebalan tubuh. Nah, melihat dampak yang ditimbulkan dari sistem kebut semalam/sejam ini maka alangkah baiknya para pelajar memilih sistem belajar yang lebih efektif dan efisien namun tetap memperhatikan kesehatan diri masing-masing. (swandari/berbagai sumber)