SKS
Indonesian
Student Learning System
SKS
memang sedang merajahi dunia para pelajar Indonesia saat ini. Bukan, bukan
sistem kredit semester bagi anak kuliahan tapi sistem kebut semalam atau sistem
kebut sejam. Ya, sks menjadi alternatif utama pelajar ketika menghadapi ujian
esok harinya. Para pelajar yang menggunakan sistem ini akan mati-matian mempelajari
materi ujian hingga
rela mengurangi jam tidurnya. Beberapa pelajar juga menganggap sistem ini
merupakan cara belajar yang efektif dan tak jarang menjadi salah satu sistem
belajar favorit mereka.
Padatnya
kegiatan non akademik menjadi alasan utama sebagian besar pelajar sehingga mereka
tak dapat menghindari yang namanya sistem sks ini. Hal serupa dialami oleh
Linda Apriliani, salah seorang mahasiswi Jurusan Pendidikan Matematika,
UNDIKSHA. "Aku sering banget sks tiap ada ujian, alasannya tidak lain
tidak bukan karena terbatasnya waktu untuk mereview pelajaran usai kuliah
akibat padatnya kegiatan non akademik yang aku tekuni di kampus" ungkap
gadis berzodiak aries ini. "Aku bahkan berusaha untuk menghindari sistem
sks ini, cuma terasa begitu sulit meski aku tahu bahwa hasil belajar kebut
semalam ini terkadang tak maksimal dan tak sesuai harapan" tambahnya.
Dibalik
sistem kebut semalam/sejam (sks) ini ada beberapa hal yang patut diperhatikan
oleh para pelajar. Gaya belajar kebut semalam sejatinya telah membuat fungsi
otak terganggu karena otak menjadi kelelahan dan tidak bisa menerima rangsangan
dari luar. Hal ini dikarenakan jadwal otak yang seharusnya istirahat tetapi malah
dipaksa semalaman untuk terus bekerja. Padahal saat jadwalnya tidur, otak
mendapatkan protein untuk kinerjanya. Jika seseorang terus menerus belajar
semalaman maka ia akan kurang tidur sehingga akan berdampak pada gangguan
memori dan mengganggu kinerja otak itu sendiri. Kondisi otak yang kurang
istirahat ini akan memberikan dampak buruk pada tubuh seperti cemas, gelisah,
stres, kurang konsentrasi serta menurunkan sistem kekebalan tubuh. Nah, melihat
dampak yang ditimbulkan dari sistem kebut semalam/sejam ini maka alangkah
baiknya para pelajar memilih sistem belajar yang lebih efektif dan efisien
namun tetap memperhatikan kesehatan diri masing-masing. (swandari/berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar