Kita tidak akan mengetahui seberapa besar kekuatan kita sebelum kita berani melakukan perjuangan maksimal untuk meraih impian besar, tulis Merry Riana dalam akun twitter-nya @MerryRiana, sebuah pemikiran sederhana yang barangkali juga terbesit dalam sanubari para wisudawan/wati yang hadir pada selasa, 18 Agustus 2015 di acara pelepasan wisudawan/wati malam lalu. Sebuah langkah dan babak baru pun segera dimulai. Impian menyandang gelar S.Pd dan beranjak ke impian berikutnya pun telah menanti yakni memulai pengabdian diri bagi bangsa Indonesia khususnya dalam hal pendidikan yang nyatanya adalah salah satu impian besar yang tak hanya mengandalkan kemampuan tetapi jauh yang tak kalah penting untuk diingat bahwa sebuah pekerjaan impian memerlukan kesetiaan semangat dan rasa cinta saat prosesnya sedang berjalan.
Selasa, 18 Agustus 2015 lalu HMJ Pendidikan Matematika menggelar sebuah acara untuk melepas para calon wisudawan/wati yang rencananya akan diwisuda pada penghujung Agustus ini. Acara yang diselenggarakan di Auditorium UNDIKSHA ini mengemas beberapa kegiatan menarik di dalamnya sebagai persembahan spesial bagi mereka ke-63 wisudawan/wati yang hadir malam itu. Tari Buratwangi tampil sebagai pembuka acara yang diketuai oleh I Made Widiastika ini. Gerakan gemulai penari pun membius perhatian penonton yang terdiri dari ketua jurusan HMJ Pendidikan Matematika, undangan dosen, ketua HMJ se-lingkugan FMIPA, dan anggota aktif HMJ Pendidikan Matematika. Acara pun dilanjutkan dengan laporan ketua panitia pelepasan. Meski masih menginjak semester tiga, I Made Widiastika, tak ragu untuk mengambil tanggung jawab sebagai ketua pantia tahun ini. Selanjutnya, acara dibuka dengan penyampaian sambutan dari ketua jurusan Pendidikan Matematika, Dra. Gusti Ayu Mahayukti, M.Si. Riuh tepuk tangan penonton pun memberi atmosfer tersendiri saat Beliau menyampaikan beberapa kesannya terhadap perjuangan para wisudawan/wati malam itu.
Acara yang ditunggu-tunggu pun tiba, penyerahan vandel bagi mereka para wisudawan/wati. Sebuah vandel cantik terukirkan gelar S.Pd mengekor usai nama wisudawan/wati mampu memahat senyum sumringah yang mulai menghiasi kesukesan yang mereka raih. Pelepasan yang mengusung tema “Keberhasilanmu, Kebanggaanku” ini pun berlanjut dengan sesi foto bersama. Selanjutnya, dengan dipandu oleh Bagus Ardhana dan Meisa sebagai MC malam itu, mengundang dua orang sosok yang akan menjadi panutan jiwa kepemipinannya, yang akan kita rindukan saran-saran kritisnya serta masih banyak hal yang akan kita kenang dari sosok mereka untuk menyampaikan sepatah dua patah kesan dan pesannya selama berada dalam keluarga Matriks. Mereka adalah Adi Wirayana dan Made Andi Laksana.
Malam semakin larut tapi keseruan acara sesungguhnya masih belum terjamah. Usai makan malam yang ditemani musik acoustic dari Agus Wawan dan kawan-kawan, acara pun berlanjut ke sebuah persembahan anggota HMJ Pendidikan Matematika yakni operet bertajuk “Kasih Tak Sampai” yang mengenalkan kita pada kisah cinta si kaya dan si miskin yang berakhir happy ending, meski Denis (anak orang kaya) yang diperankan oleh Koji dan Dijah (anak orang miskin) yang diperankan oleh Mely tidak berakhir dengan hidup bersama. Alur cerita dirancang sangat rapi tanpa meninggalkan beberapa adegan yang cukup menguras tawa penonton. Keseruan berlanjut saat pemenang beberapa nominasi award dibacakan, ya mulai dari nominasi wisudawan/wati ternarsis, ter-unyu, terseksi, tergalak, dan ter-alay. Publik pun dibuat bertanya-tanya oleh MC malam itu. Dan akhirnya pemenang pun ditetapkan, bak mendapat award ala-ala selebriti, pemenang pun memberikan beberapa kesannya. Dengan bangga award sebagai wisudawan ternarsis disabet oleh Dewa Pratama, ter-unyu diraih oleh Adi Wirayana, terseksi dipegang oleh Deviana, tergalak dengan puas diraih oleh Andi Laksana serta ter-alay dengan tak terduga disabet oleh Prima.
Memandang waktu yang kian larut, ada beberapa acara yang mesti di-cut dari susunan acara oleh kepanitian. Tapi, hal ini bukanlah menjadi masalah besar lantaran acara berrikutnya pun tak kalah menarik. Usai penampilan dance, acara pun dilanjutkan dengan pemutaran video dokumenter ramah tamah jurusan Pndidikan Matematika Tahun 2011. Kenangan itu pun mulai terngiang d benak para wisudawan/wati. Adanya tingkah kocak dalam video tersebut tak khayal mengundang gelak tawa penonton hingga terpingkal-pingkal. Namun, keseruan nampaknya harus berakhir usai penampilan persembahan dari perwakilan wisudawan/wati, Selasa lalu. Acara pun usai.
Ini bukanlah sebuah akhir, tapi sebuah awal yang baru bagi kalian para wisudawan/wati. Harumkan nama almamater, jadilah pribadi yang lebih untuk impian besarmu. Terimakasih atas semangat yang kalian beri, motivasi yang selalu membuat kami berani, kritik yang membuat kami, adik mu untuk membenah diri, suka duka yang menjadi cerita tak terlupakan. Terima kasih. Keberhasilan mu, Kebanggaan ku. Matriks JAYA !!
swandari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar