Selasa, 08 Juli 2014

'Sistem Kebut Semalam'



SKS
Indonesian Student Learning System

SKS memang sedang merajahi dunia para pelajar Indonesia saat ini. Bukan, bukan sistem kredit semester bagi anak kuliahan tapi sistem kebut semalam atau sistem kebut sejam. Ya, sks menjadi alternatif utama pelajar ketika menghadapi ujian esok harinya. Para pelajar yang menggunakan sistem ini akan mati-matian mempelajari materi ujian hingga rela mengurangi jam tidurnya. Beberapa pelajar juga menganggap sistem ini merupakan cara belajar yang efektif dan tak jarang menjadi salah satu sistem belajar favorit mereka. 


Padatnya kegiatan non akademik menjadi alasan utama sebagian besar pelajar sehingga mereka tak dapat menghindari yang namanya sistem sks ini. Hal serupa dialami oleh Linda Apriliani, salah seorang mahasiswi Jurusan Pendidikan Matematika, UNDIKSHA. "Aku sering banget sks tiap ada ujian, alasannya tidak lain tidak bukan karena terbatasnya waktu untuk mereview pelajaran usai kuliah akibat padatnya kegiatan non akademik yang aku tekuni di kampus" ungkap gadis berzodiak aries ini. "Aku bahkan berusaha untuk menghindari sistem sks ini, cuma terasa begitu sulit meski aku tahu bahwa hasil belajar kebut semalam ini terkadang tak maksimal dan tak sesuai harapan" tambahnya.
Dibalik sistem kebut semalam/sejam (sks) ini ada beberapa hal yang patut diperhatikan oleh para pelajar. Gaya belajar kebut semalam sejatinya telah membuat fungsi otak terganggu karena otak menjadi kelelahan dan tidak bisa menerima rangsangan dari luar. Hal ini dikarenakan jadwal otak yang seharusnya istirahat tetapi malah dipaksa semalaman untuk terus bekerja. Padahal saat jadwalnya tidur, otak mendapatkan protein untuk kinerjanya. Jika seseorang terus menerus belajar semalaman maka ia akan kurang tidur sehingga akan berdampak pada gangguan memori dan mengganggu kinerja otak itu sendiri. Kondisi otak yang kurang istirahat ini akan memberikan dampak buruk pada tubuh seperti cemas, gelisah, stres, kurang konsentrasi serta menurunkan sistem kekebalan tubuh. Nah, melihat dampak yang ditimbulkan dari sistem kebut semalam/sejam ini maka alangkah baiknya para pelajar memilih sistem belajar yang lebih efektif dan efisien namun tetap memperhatikan kesehatan diri masing-masing. (swandari/berbagai sumber)

Kamis, 26 Juni 2014

Kepergian mu part 2

Hari ini aku mengunjunginya
Ku singgah di ruang kecil tempat dulu aku dan dirinya pernah bersenda gurau
Ruang tanpa cahay ketika malam tiba
Ruang yang menjadi saksi bisu kesakitan dalam raganya
Ruang yang menjadi teman setia ketika ia tak mampu tuk berdiri
Aku masih melihat segala kenangan tersimpan dalam ruang kecil ini
Sepi kurasakan saat ku jumpai tak ada sosoknya lagi di ruangan itu

Ku masuk dan duduk di sebuah ranjang tidur dari kayu
Tempat dia menghabiskan waktunya selama bermimpi
Dan ku masih temui bayang drinya tertidur disana
Ya, kenanganya masih melekat kuat dalam ingatanku ini

Aku mulai menatap sekeliling ruangan itu
Ada figure di dalam sebuah bingkai sederhana
Ternyata itu foto dirinya bersama orang-orang penting dalam hidupnya
Foto itu sangat sederhana seperti sebuah klise..
Hanya warna abu yang menghiasi figure itu
Ku lihat dirinya begitu berwibawa di foto itu
da seorang wanita yang menjadi kekasih hati sekaligus menjadi belahan jiwanya disana
Tiga orang bocah lucu pun turut berfoto bersamanya


Aku tersenyum sejenak
Andai aku dapat melintasi waktu maka aku sangat ingin mengetahui kisah hidupnya dahulu
Gila.. aku memang sudah gila
Tapi jujur kegilaan ku ini terkadang membuat diri ini benar-benar tak tahan
Pandangan ku kini beralih ke sebuah deretan kacamata yang ada tak jauh di dekat bingakai tadi
Kembali ku teringat padanya
Dia pernah bercerita padaku tentang kacamata itu
Ya, ia bercerita dengan senyumnya pada saat itu



Ku masih tak menyangka dia sudah menjadi kenangan yang hidup dalam ingatanku
Raganya kini tak nampak di hadap ku
Hanya kenangan bersamanya yang selalu muncul dihadapku

Bagaiman kondisinya saat ini? Apa yang sedang dilakukannya? Masihkah ia mengingat diriku? Dimana dia  Mengapa aku sangat merindukannya? mengapa aku masih belum bisa menerima kepergiannya?
Pertanyaan seperti itu terus muncul dan masih selalu menjadi tanda tanya besar dalam pikiranku
Jawabannya belum kudapati

Ruang kecil ini
Kini tak ada lagi suara lirihnya di tempat ini
Hanya ruangan bisu ini yang ada
Hanya barang-barang miliknya yang tersisa
Ketika ku ingin menutup ruang kecil itu
Hati ini menahan ku
Ada sesuatu disana yang tak seharusnya aku tinggalkan
Tak seharusnya aku kunci
Entah apa itu..
Kubiarkan raga ini terduduk kembali di tempat tidur kayunya
Ku terus menatap ke arah tempat tidur sederhana itu
membayangkan terakhir kali dirinya disana

Aku kecewa
Ketika ia berjuang untuk tetap hidup, aku justru tak menemaninya
Ketika ia merintih kesakitan aku justru tak dapat mendengarnya
Ketika ia ingin melakukan hal yang ingin ia lakukan di tengah kesulitannya, aku justru tak membantunya
Kemana saja aku selama ini

Mengapa aku tak peka akan semua itu
Hey, dia ingin berjuang tuk hidup
Ia ingin berteriak itu tapi tak bisa
Ia ingin berbicara tapi tertahan
Hingga akhrinya ia memilih tuk pasrah pada ajal

Aku kecewa
Mengapa aku tak mampu memahaminyaa
Megapa aku begitu bodohnya
Kini ia telah pergi

Telah lama semnjak kepergiannya
Aku masih ingin berharap bahwa ini semua hanya sebuah mimpi dan ketika ku terbangun ku berharap masih dapat menjumpainya
Tapi, nyatanya tidak
Ini begitu nyata
Dan kenyataan bahwa ia telah pergi, itu memang benar

Hati ku mulai merasakan perih itu kembali
Air mata mulai tak terbendung
Tapi, kuyakinkan diri tuk kuat mengahadapi ini semua

Aku teringat saat itu
Setelah hari pembakaran mayatnya
Aku bermimpi
Aku melihatnya terduduk di atas kerandanya
Aku tak melihat sepasang bola matanya
Matanya tertutup dan ada sedikit pecahan cermin dan pis bolong menempel di kedua matanya yang tertutup
Ku pastikan dari kejauhan bahwa itu benar dirinya
Ya, aku yakin itu dia
Aku tak merasakan apapun dalam mimpi itu
Yang kuingat saat itu juga kujeritkan namanya sekeras mungkin agar ia mendengarku, menyadari kehadiranku
Tak kuasa ku menahan air mata
Ku sebut namanya berulang kali sambil menangis sejadi-jadinya
Ketika ku ingin menghampiri dirinya, ada seseorang yang menahan ku
Orang itu menarik tanganku
Aku bersikeras tuk melepas gengaman itu, tapi tak bisa
Lalu, sayup-sayup kudengar ia mulai berbicara padaku
Ya, dari kejauhan ia berbicara padaku
Meski kami terpisah jarak saat itu, tapi aku cukup jelas mendengar pesannya
Pesan terakhir yang ingin ia sampaikan tapi hanya bisa ia sampaikan dalam mimpi ini
Hanya satu nama yang ia sebut saat itu padaku
kekasih hatinya, hanya itu
Kemudian aku terbangun dari mimpi itu
Perasaan dalam mimpi ku itu masih terbawa hingga aku terbangun
Aku mulai menangis lagi ketika aku mengingat pesannya dalam mimpiku

Hati ku kembali bergumam
Mengapa hanya di mimpi itu aku dapat berjumpa dengannya?
Aku masih ingin bersenda gurau dengannya
Aku masih ingin membawakannya makanan
Aku masih ingin tertawa bersamanya
Aku masih ingin melihatnya berdampingan dengan sang kekasih hati

Apa daya ku sekarang?
Ia telah pergi jauh
Perjalanannya sangat panjang
Ya, sangat panjang tuk menemui DIA yang maha abadi
Ingin ku melepasnya, ingin ku mengikhlaskannya
Namun, masih terasa sulit karena bayangnya masih selalu ada
Tapi aku kan mencoba tuk ikhlas

Selamat jalan wayah.. :*



Kepergian mu part 1

Ku lihat dirinya berbaring
Ku lihat dirinya tertidur pulas
Yaa.. hanya tertidur
Matanya hanya  terkunci tuk sementara
Aku yakin dia akan membuka kelopak matanya

Ku lihat dia sedang bermimpi
Mimpi nan indah hingga membuatnya enggan terbangun..
Ku terus menatap kedua kelopak mata itu
Menanti ia terbangun dan memanggil namaku, seperti dulu
Ku menunggu bibirnya mengeluarkan sepatah kata
Ku yakin dia akan bangun
Dia hanya tertidur

Detik berlalu
Menit pun berlalu jauh ke menit-menit berikutnya
Tak kusadari hari pun berganti begitu cepatnya
Mentari menyapa lalu ia pergi meninggalkan sisa sinarnya di ufuk barat
Kini aku mulai khawatir
Semakin khawatir
Mengapa kelopak matanya tak kunjung terbuka?
Mengapa mata itu terkunci begitu kuatnya?
Mengapa bibirnya begitu pucat?
Mengapa ia tak kunjung memanggil namaku?

Aku masih menanti
Tapi, nampaknya penantianku sia-sia
Itu semua hanya harapan semuku
Harapan bahwa ia hanya tertidur sementara dan bermimpi indah
Nyatanya, hanya ada aku disini yang terdiam sambil bermimpi

Hey, untuk apa bongkahan-bongkahan es itu?
Mengapa tubuh renta itu ditutupi?
Apa yang kalian lakukan padanya?
Ia hanya tertidur
Ya, hanya tertidur

Hatiku memberontak
Mereka semakin membuatku melihat kenyataan
Mereka mulai membangunkan ku
Menggoyahkan segala harapanku

Aku tak berdaya
Aku pun tak percaya

Ada apa ini?
Bukankah dia hanya tertidur?
Berapa juta kali harus aku katakan bahwa dia hanya ingin bermimpi indah

Aku mendekatinya..
Kurasakan langkah berat pada kedua kaki ini
Hati ini mulai merengek
Perlahan tapi pasti
Kudekati dia
Dengan rasa khawatir yang menyelimutiku
Dengan rasa takutmengalir di seluruh darahku
Ku buka kain yang menutupi tubuh rentanya

Apa ini? dimana kedua kelopak mata itu?
Dimana wajah tua yang sangat kurindukan itu?
Mengapa hanya ada bongkahan es disana?

Seseorang melangkah mendekati raga ku yang tengah berdiri terhenyut dengan apa yang ada di hadapku
Ia berbisik bahwa orang yang memiliki wajahtua itu sudahtertidur lelap sambil bermimpi indah dan takkan kembali lagi
Ia berkata lirih
Namun sangat kurasakankesedihandalam dirinya
Kututup kembali seluruh bongkahan es yang menyelimuti raganya dengankain coklat itu
Dan kembali terduduk di dekatnya
Hatiku bergumam, bukankah dia hanya tertidur sementara
Tapi apa yang kudengar barusan
Ia tertidur dan bermimpi sangat indahnya lalu pergi tanpa meninggalkan kata untuk ku
Apa ia tersesat dalam mimpnya hingga ia tak mampu membuka matanya
Apa mimpi itu membuatnya melupakan ku, hingga ia enggan tuk kembali

Seketika kurasakan begitu perih hati ini
Kurasakan luka terukir dalam hati ini
Perih...
Perih hingga membuat air mata ku berlinang dan terjatuh membasahi kedua pipi ini
Kecewa kuraskan pada raga ini
Jika memang telah pergi jauh maka apa yang dapat aku lakukan
Kekhawatiran ku menjelma menjadi kepedihan
Sepasang kelopak mata itu tak dapat kutemui lagi
Ia terkunci bersama segala kisha hidupnya
Ia takkan bisa bercerita kembali
Dan kurasa itu yang ia inginkan

Kini aku menyadari
Dan mulai menerima bahwa ia tertidur bukan untuk sementara
Tapi untuk selamanya

Rabu, 16 April 2014

Hobi Selfie Bikin Cepet Pikun

Memotret diri sendiri atau lebih dikenal dengan selfie memang mengasyikkan, apalagi bila hasilnya mendulang pujian dan kekaguman dari orang lain.
Nah, Selfie ini memang menyenangkan tetapi ternyata nggak bagus dilakukan terlalu sering. karena, selfie bisa membuat kita gampang lupa alias pikun!
Sebuah studi di Fairfield University, menemukan dampak negatif dari hobi selfie yang belakangan ini tengah menjadi tren di kalangan remaja. Penelitian dilakukan di sebuah museum ini dengan cara mengajak para responden terpilih untuk berkeliling dan menikmati rangkaian koleksi sejarah serta suasana di museum.
di kutip dari sebuah majalah remaja di Amerika Serikat, peneliti membagi responden menjadi dua kelompok, mereka tergabung dalam kelompok pertama dilarang membawa gadget, dan kelompok kedua diperbolehkan membawa serta menggunakan gadget selama berada di museum.
Dari hasil itu, mereka yang tergabung dalam kelompok pertama dengan mudah menceritakan pengalaman selama berada di museum secara deskriptif. Namun, responden pada kelompok kedua ditemukan kesulitan mengisahkan pengalaman selama berjalan-jalan di museum.Selain itu, mereka juga mengaku nggak ingat warna dinding dan suasana yang terjadi di museum.
Akhirnya, peneliti pun menyimpulkan bahwa kebiasaan selfie berlebihan dapat menurunkan konsentrasi dan daya ingat seseorang, sehingga berpotensi mengakibatkan pikun di usia muda.
Bahaya, ya, ternyata!

Sumber : http://ht.ly/vJ22Z

Minggu, 13 April 2014

Ingin Lebih Sehat dan Bahagia? Dengarkan Musik Saja!


Musik sudah menjadi bagian yang terpisahkan dari kehidupan setiap orang . Tapi, tak banyak yang tahu bahwa hidup bisa membuat seseorang bisa jauh lebih sehat dan bahagia daripada biasanya. Bagaimana caranya? Dilansir dari besthealthmag.ca, ada setidaknya lima cara yang bisa kita lakukan dengan musik yang bisa membuat kita menjadi lebih bahagia dan sehat.
1. Gunakan Musik Sebagai Teman Olahraga
Orang bisa mudah bosan dan kehilangan semangat saat berolahraga. Salah satu cara agar bisa tetap bersemangat saat berolahraga adalah dengan menggunakan musik. Jadi, misalnya, sebelum berangkat lari pagi, siapkan dulu playlist musik yang akan menjadi teman Anda berlari. Musik yang memiliki beat cepat biasanya akan semakin memompa semangat Anda untuk berolahraga tanpa ada beban.
2. Musik Sebagai Pengantar Tidur
Amy Clements-Cortes seorang peneliti dan terapis musik dari Kanada menjelaskan bahwa musik yang lembut dan menenangkan bisa membuat kita tidur lebih nyenyak di malam hari. Selain itu, tampaknya sudah menjadi sebuah tren di mana orang-orang menggunakan musik untuk bisa tidur dengan lebih nyenyak. Sebuah penelitian tahun 2008 di Journal of Advanced Nursing menyebutkan bahwa musik klasik yang menenangkan bisa mengurangi gangguan tidur.
3. Musik Bisa Menghilangkan Stres
Sebuah ulasan yang diterbitkan di Trends in Cognitive Sciences pada tahun 2013 menunjukkan bahwa mendengarkan musi bisa mengurangi rasa stres atau tertekan. Jika suasana hati Anda tiba-tiba tidak enak atau merasa tidak nyaman, mendengarkan lagu-lagu Mozart atau jazz yang mengalun lembut bisa jadi solusi.
4. Musik untuk Jantung Sehat
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Swedia yang dipublikasikan di Frontiers of Psychology pada tahun 2013 menunjukkan bahwa ketika orang bernyanyi bersama dalam sebuah paduan suara, detak jantung mereka berdetak bersama-sama. Bernyanyi bersama bisa mengirimkan gelombang-gelombang yang menenangkan. Efeknya dikatakan sama dengan melakukan yoga. Dan, hasilnya fungsi jantung bisa dijaga dengan lebih baik.
5. Musik Bisa Menciptakan Emosi Positif
Apakah Anda mempunyai musik atau lagu-lagu favorit? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit arteri koroner, fungsi endotelnya bisa meningkat–yang merupakan hal terpenting dalam kesehatan jantung, hanya dengan mendengarkan lagu atau musik favorit. Meskipun tak ada satu jenis musik yang paling sempurna untuk semua orang, sangat disarankan untuk memilih jenis musik yang bisa membuat bahagia dan memberikan energi positif.

Vemale

Sumber : http://halocities.com/46660

Jumat, 11 April 2014

Flirty Boyfriend



Flirty Boyfriend  Gadis
  
Sudah jadian lama tapi setiap saat kita jalan bareng sama si pacar, matanya selalu nggak bisa lepas dari cewek-cewek di sekitar. Duh, ngeselin banget! Coba simak cara menghadapinya ya!

Ajak Ngobrol Terus
Saat jalan di mall dan melewati barisan cewek-cewek cantik yang sedang berdiri di salah satu toko, pacar jadi senyum-senyum sendiri. Padahal kita sedang bergandengan tangan. Coba deh alihkan perhatiannya ke kita dengan mengajaknya mengobrol. Cari topik dan bahan obrolan yang dia suka. Otomatis dia akan merespon omongan kita.

Tell Him How You Feel
Nggak harus marah-marah tapi dia harus tahu apa yang kita rasakan. Kalau bete sama sikapnya yang selalu tebar pesona sama cewek-cewek, coba bicarakan baik-baik. Beri alasannya juga kenapa kita nggak suka dengan sikap dia yang seperti itu, supaya dia bisa berubah.

Menjadi Tegas
Kalau masih tebar pesona dan suka show off juga di depan cewek lain, berarti kita harus tegas dengan si pacar. Beri konsekuensi setiap kali dia melakukan “jurus” tebar pesonanya. Coba terapkan hukuman kecil, misalnya nggak akan kamu telepon seharian. Nah, dari situ kita juga bisa melihat sebesar apa usahanya untuk berubah. Winda – Foto: Hello Lovely/Corbis
 Sumber ; http://ht.ly/vI39H

4 Keuntungan Menjomblo



4 Keuntungan Menjomblo Gadis

Siapa yang jomblo? Yuk, angkat tangan dan nggak perlu malu. Jadi jomblo bukan sesuatu hal yang menyedihkan, kok. Tahu kenapa? Ini dia empat keuntungan jadi jomblo.
I have a relationship with ‘Freedom’
Bebas! Itulah kata yang cocok untuk menggambarkan si jomblo. Nggak perlu takut ada yang protes saat kita ingin pergi kemanapun dan dengan siapapun. Semua keputusan ada di tangan kita.

Love is everywhere
Siapa yang akan cemburu kalau kita baik ke semua orang? Nggak ada! Ini yang menyebabkan kita bisa menebar cinta kemanapun dan dengan siapapun. Perhatian, waktu dan kasih sayang bisa lebih banyak tercurah untuk orang-orang sekitar kita.

Men oh Men
Kalau lagi punya pacar, jadi nggak bisa lihat cowok-cowok ganteng di sekitar kita. Baru melirik dikit, sudah ada yang protes. Kalau jomblo, siapa yang mau protes? Ajak sobat sesama jomblo, duduk di café, and let’s hunt!

The Real Me Time
Kalau kata Bruno Mars, “I just wanna lay in my bed. Don't feel like picking up my phone, so leave a message at the tone.” Yakin kalau punya pacar, kita bisa melakukannya? Me time kita bisa benar-benar total saat jomblo. Matikan handphone dan nikmati me time kita.

Nah, ternyata jadi jomblo nggak selalu merana kan? Yuk, nikmati keuntungan menjomblo selama kita bisa. Shilla Dipo – Foto: Erica Shires/Corbis

Sumber : http://ht.ly/vI0yP

4 Cara Usir Bete


4 Cara Usir Bete Gadis

Saat rasa bete datang, kita pasti jadi terlihat murung, gampang marah dan membuat orang-orang di sekitar kita jadi malas mendekat. Tapi kadang, rasa itu nggak bisa hilang begitu saja. Supaya bete cepat hilang, ini dia 4 cara jitu untuk usir bete!
Dengarkan lagu
Pasang earphone dan dengarkan lagu favorit yang membuat perasaan jadi nyaman. Bangun mood kita dengan lagu agar rasa bete hilang. Pilih lagu yang tenang dan santai agar kita jadi lebih rileks.

Senyum
Meski malas melakukannya saat bete, senyum justru bisa memperbaiki mood. Karena dengan senyum, kita sedang mengeluarkan energi positif. Ini membuat kita dan orang yang ada di sekeliling kita jadi merasakan energi positif tersebut.

Film
Menonton film bisa membawa kita masuk pada cerita. Ini membuat kita lupa akan perasaan bete yang sempat menghampiri. Pilih film ringan atau lucu untuk memperbaiki mood kita yang rusak.

Baca
Efek yang akan kita rasakan sama dengan ketika menonton film. Kita akan masuk pada hal menarik yang ada dalam bacaan. Coba untuk menyendiri sebentar dan membaca. Kita bisa memilih bacaan ringan, seperti komik, atau bacaan informative dari majalah atau website. Shilla Dipo – Foto: RelaXimages/Corbis


Sumber ; http://ht.ly/vHSvv

Senin, 24 Februari 2014

Ningki Sadu Putra "Matematika Ibarat Game Bentuk Angka dan Logika"



Sebagian besar siswa baik tingkat SD, SMP, maupun SMA/K menganggap matematika merupakan mata pelajaran yang menyeramkan. Tak jarang banyak siswa yang membenci mata pelajaran yang satu ini. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Ningki Sadu Putra, remaja yang belum genap berusia 19 tahun ini sangat tertarik terhadap matematika. Baginya matematika ibarat sebuah game yang dikemas dalam bentuk angka dan logika.

  
koma pict : dari kiri swandari, Pradnya, & ningki

Cowok yang akrab di panggil Ningki ini, mulai tertarik dengan matematika sejak ia duduk di kelas 5 SD.  Pada saat itu, Ia mulai mengerjakan soal-soal setara untuk anak SMP yang mustahil bagi bocah seumur jagung seperti dirinya dapat menuntaskan soal tersebut. Tapi, itulah Ningki. Rasa ingin tahu yang kuat membuatnya berhasil memecahkan soal tersebut. Seiring berjalannya waktu, putra dari pasangan Gusti Nyoman Santika dan Desak Made Maleni ini juga mulai tertarik mengikuti perlombaan yang ada kaitannya dengan matematika. Pada tahun 2009 dan 2013, Ningki ikut berpartisipasi dalam kegiatan tahunan Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika UNDIKSHA yakni kegiatan Gema Lomba Matematika atau yang akrab disebut GLM.

Ningki mengungkapkan bahwa pertama kalinya dia mengikuti GLM ketika ia menginjak kelas II SMP. "Pertama, saya mengikuti GLM karena tuntutan dari sekolah untuk mengirim peserta terbaiknya dalam ajang ini. Kedua, saya sangat menyukai matematika" ujar cowok berbintang gemini ini dengan menyelipi beberapa gurauan ketika diwawancarai. Berkat usaha dan kerja kerasnya, Ia mampu meraih juara 2 GLM kategori SMP tahun 2009 dan juara 1 GLM kategori SMA tahun 2013 lalu. Meski ini menjadi hal yang pertama sekaligus baru bagi dirinya namun ia mampu membuktikan bahwa kemampuannya ternyata melebihi ekspektasi yang diharapkan.  Percaya atau tidak,  selama perjalanannya mengikuti lomba, tak satupun pernah ia temui kata 'gagal' untuk masuk ke babak final. Ditanya mengenai persiapan yang dilakukan sebelum lomba, Ningki menjawab dengan penuh antusias "Ya, persiapan itu tentu saja ada. Pembinaan intensif saat pulang sekolah dilakukan satu bulan sebelum perlombaan dimulai. Di samping itu, pembina pun memberikan sejumlah soal dengan tingkat kesulitan yang bervariasi yaitu dari tingkat mudah,sedang, dan sulit". Namun, yang namanya manusia pasti tak akan pernah luput dari kesulitan. Begitu pula dengan cowok kelahiran Panji Anom ini, yang merasakan kesulitan ketika menemui soal-soal yang tidak dapat dipecahkan oleh guru maupun dirinya. Sehingga efek sampingnya soal tersebut akan terus terbayang-bayang dan membuat Ningki semakin penasaran memecahkannya.

Selain pembinaan intensif dari pihak sekolah, Ningki pun memiliki beberapa trik saat menjawab pertanyaan yang ada dihadapannya. "Pertama kita bisa beranjak dari clue-clue tersembunyi yang ada  pada soal. Lihat apakah yang diketahui di sana, apa yang harus kita ketahui dan apa yang ditanyakan, kita harus mampu membuat koneksi atau hubungan yang saling mengaitkan satu sama lain sehingga mampu menarik kesimpulan guna mencari suatu penyelesaian yang tepat. Jika memang penyelesaian soal itu tidak terpikirkan maka lebih baik untuk melewati soal tersebut dan mulai kembali pada soal yang kita anggap mudah " tutur Ningki.

Menurut Ningki , kegiatan GLM sudah sangat bagus dan semakin nyata perkembangannya. Tingkat kesulitan soal pun dari tahun ke tahun semakin baik dan cocok untuk tingkat kesulitan soal-soal olimpiade. Namun dirasa ada beberapa hal yang perlu dibenahi dalam pelaksanaan GLM kedepannya. "Dari segi waktu, agar lebih efektif dan efisien maka sebaiknya durasi waktu saat pengumuman dipercepat agar peserta tidak merasa bosan " saran cowok kelahiran 9 juni 1995 ini. Ningki juga menambahkan agar saat babak penyisihan memperhatikan kenyamanan peserta lomba. "Buatlah suatu inovasi demi terciptanya kenyamanan tersebut dimana ini merupakan tanggung jawab dari panitia pelaksana. Kenyamanan yang saya maksudkan di sini adalah tempat pelaksanaan babak penyisihan di auditorium yang membuat  peserta 'ribet'. Peserta dituntut untuk membungkuk, saya pun bingung bagaimana harus memulai bekerja jika saya sendiri merasa kurang nyaman dengan kondisi yang seperti itu. Tapi, saya sadari hal ini terjadi karena terpatok pada jumlah peserta yang mengikuti GLM dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan babak penyisihan di ruang kelas" ujarnya.  Tapi, terlepas dari kekurangan yang ada, cowok yang sempat menjadi peserta OSN tahun 2012 dan 2013 berturut-turut ini berharap kedepannya kegiatan GLM masih tetap berlangsung bahkan dengan menyertakan terobosan-terobosan baru terhadap jenis soal, fasilitas serta cara pelaksanaan. Di sini Ningki sangat berharap agar piala tetap sang juara itu diperbesar ukurannya, bahkan kalau bisa pencarian juara ditambah sampai 6 besar, misalnya. "Saya sangat mengharapkan adanya sistem medali bagi para pemenang. Jadi bukan hanya sekolah yang menerima piala, tapi para peserta pun dapat berbangga akan medali yang mereka raih" harap cowok yang masih berstatus pelajar di SMA Negeri 1 Singaraja ini.

Terakhir ketika ditanya mengenai cita-cita , Ningki awalnya menjawab dengan sebuah gurauan yang mengundang tawa dari tim redaksi. "Sesungguhnya cita-cita saya masih ngambang" guraunya. "Tapi, jujur saya ingin menjadi pembina olimpiade, alasannya sangat sederhana. Saat saya menjadi pembina olimpiade saya akan semakin sering menemukan soal-soal dengan kualitas yang bagus dan saya merasa lebih mudah untuk mengajar siswa yang sudah pintar, kita hanya mengasah kepintaran mereka saja. Tidak perlu banyak mikir" tutup cowok dengan hobi tidur dan nonton ini.  (swandari, Pradnya & kana)


Jumat, 21 Februari 2014

It's all about you and our social media

Aku tak pernah mengenalnya..
Aku tak pernah menyadari kehadirannya..
Aku pun tak tahu bahwa dia kini perlahan memasuki duniaku..


2 Tahun lalu..
Di sinilah kisah kami berawal dan tanpa ku sadari kisah itu tak pernah berjalan lurus.

Tepatnya saat natal , momen itu membuat semua orang bahagia. Entah mengapa bahagia pula untukku,.
Aku berbagi status yang masih sangat ku ingat hingga saat ini , isinya "merry christmas everybody" ..
simple , tapi dari status itu aku mengenal sosoknya. Bagaimana bisa? aku tahu kalian sangat bertanya-tanya akan itu.

Satu status yg aku shared mengenalkan ku padanya, he's comment on my status. Tapi, sesungguhnya (jujur) aku tak mengenal dirinya sampai akhirnya aku tahu bahwa kami berada dalam satu sekolah yang sama dan hanya berbeda angkatan.

Aku tak pernah melihatnya di kantin
Aku tak pernah menjumpainya di mana pun area yang ada di sekolah ku itu..
Apakah aku yang tak pernah peka ?
oh.. aku harap tidak.

Makin lama kami makin sering melakukan komunikasi..
Aku merasakan kedekatan yang berbeda,
Tapi, yang aku sayangkan,, kedekatan itu hanya berlaku ketika kami berada dalam social media bukan dikehidupan nyata.

Suatu hari, kami dipertemukan dalam kehidupan nyata. Yaaa.. nyata bukan maya alias sosmed ! Kami tergabung dalam perwakilan sekolah di ajang perlombaan tingkat nasional. Disana baru ku sadari, siapa sebenarnya sosok yang sering berkomunikasi dengan ku di sosmed yang nyatanya adalah kakak tingkat ku sendiri.

Inilah kami, sangat akrab ketika di sosmed tapi sangat canggung ketika saling berhadapan satu sama lain di dunia nyata. Akhirnya kisah kami hanya berlangsung di sosmed. Ironis ! sungguh ironis.
Namun, aku menikmati kisah ini. Meskipun keakraban itu hanya muncul ketika kami memasuki dunia maya (sosmed), aku merasa beruntung bisa mengenalnya. Dia adalah salah satu alasan mengapa sampai saat ini aku masih sering membuka yang namanya sosmed.

Dia selalu menghibur ku dengan comment nya yang mugkin bagi orang lain biasa saja, tapi entah bagiku itu membuat ku bahagia, membuat ku tertawa, tertawa lepas.

Aku memiliki sahabat, dia selalu menggoda ku, menggoda kedekatan ku dengan sosok pria itu dan sahabat ku ini berhasil membuat ku salting (salah tingkah). Kabar pun menyeruak bak angin yang berhembus, kedekatan ku dengan sosoknya membuat beberapa gosip menyebar. Pacaranlah, TTM, .. huftt..

Aku mulai merasa perlu untuk mengetahui dirinya lebih mendalam, mengenai hobinya;tanggal lahirnya; sampai mantannya . Bagian yang paling akhir ini , aku menyesal mengapa aku mesti mencari tahu siapa mantannya. Uhh.. terkadang itu membuat hati ku sakit. Ahh, apakah pantas aku begini? toh aku bukan siapa-siapanya, jadi pacar aja belum.

Akhir-akhir ini ia kembali aktif di sosmed dan kami mulai sering berkomunikasi seperti dulu sebelum ia fokus dengan ujian dan kuliahnya. Tapi, kurasa kini kami berada di posisi yang sama sebagai mahasiswa. Hanya saja kami tak dipertemukan kembali di tempat yang sama.

Aku sempat kecewa ketika aku mengetahui bahwa dia memiliki kekasih baru di universitasnya. Sejak itu, aku mulai jarang mencari tahu tentang dirinya.

Seiring waktu berjalan kudapati kini bahwa dia telah putus dengan pacarnya, bagaimana dengan perasaan ku? Apakah aku mesti berbahagia dengan itu? Entahlah aku pun masih bingung, apakah aku masih memiliki rasa yang sama seperti dulu ketika pertama kali kami bertemu.

Seperti yang ku katakan di awal, kisah kami tak berjalan mulus.
Ku rasa ia masih menyimpan ruang di hatinya untuk mantannya yang satu ini. Hey yang ku maksud bukanlah mantannya yang satu univ, tapi ... ya adalah yang pasti orang ini berbeda. Aku tak tahu pasti, tapi aku berani jamin itu, 95% perasaan ku mengatakan bahwa ia masih menyayangi sang mantan yang kini telah memiliki kekasih hati yang baru.

Ia terlihat begitu care dengan sang mantan. Setiap foto dan status sang mantan masih menjadi langganan jempolnya (like) bahkan sering di comment. Aku mulai merasakan suatu hal yang belum dapat kupastikan bahwa 'aku cemburu' .

Semakin lama semakin aku menyadari bahwa dia memang sosok yang masih menyayangi mantannya. Kini ku sadari kalau sesungguhnya perasaan ku padanya hanya perasaan semu, tak pernah nyata dan tak akan pernah menjadi nyata.

Aku kini sulit membedakan sebuah perasaan 'kagum' dengan 'cinta' .
Aku benci saat ku ketahui bahwa nyatanya dia tak pernah menjadi milikku.

Tapi,,,
terima kasih telah menjadi inspirasi dalam hidup ku. Karena mu, aku merangkai kisah ini. Meski tidak dengan ending yang bahagia.






Kamis, 20 Februari 2014

Sayap Pelindungmu


Saat kau jatuh
Lukai hati
Di manapun itu
I’ll find you

Saat kau lemah
Dan tak berdaya
Lihat diriku
Untukmu

(*) Kapanpun mimpi terasa jauh
O ingatlah sesuatu
Ku akan selalu
Jadi sayap pelindungmu
Saat duniamu mulai pudar
Dan kau merasa hilang
Ku akan selalu
Jadi sayap pelindungmu

Saat kau takut
Dan tersesat
Di manapun itu
I’ll find you
Air matamu
Takkan terjatuh
Lihat diriku
Untukmu

(*)

Walau kau tak sanggup
Ku takkan menyerah
Ku ada untukmu

(*)



Lirik lagu yang nyentuh banget :) i like this song ^_^ 
mau tau kisah di balik lagu ini ? yuks di read bareng2 :3

Cerita Unik The Overtunes tentang Lagu 'Sayap Pelindungmu' 

 

Jakarta - Sebagai band yang beranggotakan satu keluarga, The Overtunes tentu mendapat dukungan dari kedua orangtua. Bahkan, ibunda dari ketiga personel band tersebut punya andil dalam terciptanya lagu mereka 'Sayap Pelindungmu'.

Kata 'Sayap Pelindungmu' sendiri merupakan masukan dari sang bunda. Awalnya merasa aneh, lama-lama mereka menyukai kata tersebut.

Sedangkan sisa lagu tersebut diciptakan oleh Mikha dan Reuben. Mereka bercerita bagaimana ibunda mereka ikut terlibat.

"Kita berdua (Reuben) dan mama yang bikin lagunya. Mama itu nyumbang satu kata yaitu 'Sayap Pelindungmu'," kisah Mikha saat berbincang dengan detikHOT.

"Awalnya agak apaan si 'Sayap Pelindungmu', tapi pas dibawa ke studio ternyata pada suka semua katanya bagus banget. Ya udah kita akhirnya pakai kata-kata itu," sambungnya.

Lagu itu mengungkap sisi lain dari kata 'cinta'. Tak hanya lebih universal tapi juga berarti cinta yang bisa menenangkan.

"Lebih kayak cinta universal, jadi memang belajar dari kehidupan sehari-hari. Jadi kayak kasih semangat ya, jangan khawatir bahwa kita akan selalu ada yang menemani," tutur Reuben.


 

sumber : http://hot.detik.com/music/read/2014/01/10/163242/2464307/228/cerita-unik-the-overtunes-tentang-lagu-sayap-pelindungmu 

Senin, 17 Februari 2014

Cerita Tak Berujung Part 2



Cerita ku tak kan pernah berhenti, kecuali kematian telah datang untuk menjemputku, bertemu dengan yang abadi.

Hey, apa kabar? kuharap kalian masih setia membaca postingan ini dan kuharap kalian tak melupakan cerita ku sebelumnya. Terakhir aku mengatakan bahwa dunia ini sempit. Yaa.. semua orang pasti pernah mengatakannya. Sekarang aku hanya ingin menuangkan beberapa cerita sepanjang perjalanan hidupku sampai akhirnya aku berada di sini.

Diawali dengan sebuah kelahiran. Kelahiran manusia ke dunia, aku pikir memiliki suatu arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Aku sendiri merasa bahwa kelahiran adalah suatu anugerah. Bayi yang lahir ke dunia ini bahkan tak pernah meminta untuk dilahirkan, tetapi takdir membawa mereka kembali ke dunia ini dengan jiwa dan raga yang baru. Bayi pun tak kan bisa memilih di keluarga mana mereka ingin dilahirkan. Kaya atau miskin orang tua mereka nantinya, mereka tidak bisa memilih. Ketika untuk pertama kalinya, bayi melihat dunia ini, orang pertama yang dilihatnya bukanlah ayah atau ibu, melainkan sang dokter yang telah menyelamatkan nyawa ibu serta dirinya. Seketika itu pecahan tangis bahagia pun meluap.

Aku terlahir di sebuah keluarga sederhana, tapi aku bahagia terlahir di keluarga ini. Ayah ku bukanlah seorang pejabat negara atau PNS. Beliau hanya pegawai di suatu kantor. Gajinya pun terkadang masih kurang mampu menutupi kebutuhan yang ada. Ibuku? Ibuku hanya seorang ibu rumah tangga. Bagiku mereka orang tua yang sempurna. Mereka mengajarkan ku membaca, menulis, menghitung, bahkan mengendarai sepeda. Kasih mereka menjadikan ku sosok seperti sekarang ini. Mampu berdiri sendiri, mampu mandiri tanpa menyusahkan mereka lagi. Tapi, yang namanya bocah aku pun pernah sekali-kali membuat mereka kecewa, marah, dan kesal. Kuharap kemarahan mereka berarti buat ku. Yaa.. kini aku jauh dari mereka, semakin jarang aku melakukan kejahilan yang sering ku lakukan di rumah kami, semakin jarang pula ku dengar dengungan rasa kesal itu mengomeli ku. Jujur, aku merindukan ocehan mereka ketika menasehatiku. Aku kangen masa-masa saat aku duduk di bangku SMA dulu. Dulu, aku adalah tipe gadis yang sulit sekali bangun pagi, sampai akhirnya setiap pagi Ayah selalu menggedor-gedor jendela kamar ku . Begitu usahanya agar aku tidak terlambat ke sekolah. Kini, tak ada lagi omelan manis di pagi hari itu. Kehidupan di sini sangat sepi, berbeda dengan suasana rumah yang sukses membuat ku homesick beberapa hari ini. Memang benar, tak ada tempat senyaman rumah kita sendiri. Fix! aku merasa homesick maksimal.

Senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu. Senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu. Begitu lama sepertinya waktu berlalu ketika aku berada di tempat ini. Kuakui hidup dalam perantauan itu tak mudah, tak mudah juga ketika mencari uang untuk makan. Hey, tapi inilah jalan hidup ku. Aku berada di sini demi cita-cita ku. Ku korbankan setengah kebahagiaan ku demi fokus terhadap tujan ku. Jika aku tak mampu mengorbankan beberapa hal, mungkin aku tak ada di sini.

Beberapa waktu lalu aku pernah berpikir bodoh." Apa benar ini pilihan ku? bisakah aku mundur beberapa langkah saja?" Kuakui ini pemikiran yang sangat bodoh yang pernah ku pikirkan. Saat itu juga aku pergi ke kamar, menangis seorang diri. Lalu, aku teringat pada Tuhan. Aku mencurahkan seluruh unek-unek dalam hati ku pada-Nya. Apa yang harus kulakukan ketika aku mengalami situasi sulit seprti ini? mundur ketika semuanya telah berada di tengah jalan? bullshit! Perasaan ku makin kacau. Ku tatap kembali sebuah foto yang tertempel di bingkai, yaa.. itu foto ayah yang ku bawa ke tempat perantauan agar aku tak pernah melupakan wajahnya. Aku berkata pada diri ku, "Sebegitu beratnya hidup ini, tapi ayah masih bisa bertahan sampai detik ini. Kenapa kamu semudah itu menyerah? Bukankah kamu ingin membuat orang tua mu bangga dan bahagia? Lakukanlah sebaik yang kamu mampu lakukan. Tak perduli berapa anak tangga yang sudah kamu lewati untuk mencapai impian mu. Tak perduli seberapa sulit itu dan seberapa lelahnya hati mu, berpikirlah kedua orang tuamu selalu berada di dekatmu, dekat sekali di hatimu. Bersama mereka, Tuhan pun akan merestui jalanmu." Tangisan ku berhenti setelah mendengar kata hati itu. Aku mulai bangkit dari keterpurukan ku. Aku membuka pintu kamar dan melakukan hal-hal terbaik yang bisa ku lakukan di luar sana. Ketika aku bersedih, hal paling mujarap yang bisa menghilangkan rasa sedih itu adalah dengan curhat ke Tuhan. Entah mengapa, tapi itulah kebiasaan ku. Aku merasa Tuhan dekat, Dia bersamaku dan kapan pun aku bersedih aku yakin Dia bersedia mendengarkan keluh kesahku. Itu keyakinan ku!

Setengah kebahagiaan ku korbankan, mencoba untuk fokus. Kebahagiaan ku bersama orang-orang yang ku sayang tersita oleh waktu dan entah kapan aku bisa membebaskannya.

Aku sayang mereka yang menyayangiku tulus tanpa berharap apapun dariku. Disini aku tak menemukan satu orang pun yang tulus terhadapku. Aku rindu sahabat-sahabat terbaik ku. Sahabat yang telah mengusap air mata ku dan selalu menggenggam tanganku apapun yang terjadi. Kami berpisah demi cita-cita masing-masing. Yaa, mulai kehilangan kontak satu sama lain. Saling merindu, tentu. Sudah hampir setahun, aku belum pernah bertemu sahabat ku yang satu ini sejak keberangkatannya ke bandara. Bahkan , sms pun jarang di bales, mention di twitter sampai seribu kali pun hanya di read , dan aku yakin pemberitahuan di facebooknya full oleh ku. Tetep, hanya di read. Aku tak mengetahui pasti apa maksudnya, tapi aku selalu berharap setidaknya dia membalas sapaan ku. Aku kangen kamu, sahabatku. 3 tahun kami bersahabat, saling mengerti, saling memahami, terkadang saling mem-bully, tapi kami saling sayang satu sama lain. Aku telah merasa mereka adalah sebagian orang yang telah berhasil menyentuh hatiku, memberi ku arti sebuah kehidupan yang akan hambar tanpa ada rasa kasih sayang. Oh ya, aku hanya ingin memberi tahu kalian, blog ini aku buat atas saran sahabatku yang satu ini  (Dina), sebegitu pahamnya dia akan diriku yang gemar menulis cerita, ia menyarankan ku membuat blog ini. Sudah  lama sejak ia mencetuskan ide briliantnya itu, namun baru akhir-akhir ini aku merealisasikan ide itu. Aku semakin rindu persahabatan kami. Ingin rasanya mengulang masa-masa indah ketika suka duka kami lalui bersama.
 Persahabatan kami pun tak luput dari yang namanya salah paham -->> berantem -->> diem-dieman tapi pada akhirnya berujung senyuman kembali. Yaay,, persahabatan itu selalu ada di sini. Bisakah kalian melihatnya??? Persahabatan kami terukir di sini. Tepat di hati ini. Tak akan pernah terlupakan.

Tapi, aku kecewa saat ini. Di tempat ini, sungguh sulit mencari seorang sahabat. Mereka hanya datang ketika mereka butuh, namun ketika mereka bahagia mereka tak mennggandeng ku turut serta bersama merayakannya. Memang benar, 1000 teman tak akan berarti jika kita tak memiliki seorang sahabat yang benar-benar tulus bersama kita.

Semakin sulit kurasakan hidup di tempat ini. Jika aku salah melangkah di tempat ini, bisa saja kehidupanku terancam. Banyak orang berkata tak menyenangkan mengenai ku bahkan keluarga ku. Hey, aku mendengar perkataan kalian! bisakah kalian membicarakannya langsung di hadapan ku tanpa bertindak sebagai seorang pecundang? Ingin sekali ku katakan itu, tapi entah.. aku merasa itu perbuatan yang salah.

Salah seorang dosen ku pernah berkata "Jangan perdulikan mereka yang berbicara di belakangmu, mereka pecundang yang tak berani berhadapan denganmu makanya mereka hanya mampu berkata di belakangmu tanpa berani menatap matamu.Jangan memandang ke belakang, hidupmu adalah untuk masa depan. Apa yang akan kamu lakukan di masa mendatang, jadi apa kamu nanti, apa yang akan kamu berikan pada negaramu nanti, sudahkah kamu mampu membahagiakan orang-orang yang kamu sayangi? fokuslah ke depan. Yakinlah pada dirimu, yakinlah pada kemampuanmu, you are who you are believe, you are who you are thinking, kamu sekuat apa yang kamu pikirkan. "


to be continued....